Oleh:
Linda Novitasari, S.Pd
Pendidikan dan pembelajaran di era digital membawa banyak potensi positif dengan teknologi yang dapat meningkatkan aksesibilitas dan interaktifitas. Aksesibilitas yang meningkat seperti teknologi digital telah membuka akses pendidikan bagi orang-orang di seluruh dunia, terlepas dari lokasi geografis, latar belakang ekonomi, atau kemampuan fisik mereka. Namun, perlu keseimbangan agar esensi pendidikan tradisional tetap terjaga. Pendidik harus mampu berkomunikasi dan beradaptasi dengan perkembangan saat ini, dalam hal ini perkembangan teknologi. Selain itu, seiring berjalannya waktu, hal ini sebanding dengan berkembangnya permasalahan yang memerlukan penyelesaian dengan menggunakan pemikiran tingkat tinggi. Era digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan pembelajaran.
Teknologi digital telah membuka akses pendidikan yang lebih luas dan merata bagi semua orang, serta memberikan berbagai peluang baru untuk belajar dan mengembangkan diri. Peningkatan kualitas pembelajaran, teknologi digital dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menyediakan berbagai sumber belajar yang kaya dan interaktif. Sumber belajar digital dapat diakses kapan saja dan di mana saja, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar masingmasing siswa. Siswa belajar online, pembelajaran yang lebih personal yaitu teknologi digital memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar mereka. Siswa dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja, dan mereka dapat berinteraksi dengan konten pembelajaran dengan cara yang lebih interaktif, dan pengembangan keterampilan abad ke-21, teknologi digital dapat membantu mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, memecahkan masalah, dan bekerja sama.
Keterampilanketerampilan ini sangat penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di masa depan. Pentingnya literasi digital seperti siswa perlu dilatih untuk menggunakan teknologi digital secara bijak dan bertanggung jawab. Hal ini termasuk memahami risiko dan bahaya online, seperti cyberbullying dan penipuan online. Tantangan, kesenjangan dan risiko, bagi pendidikan dan pembelajaran. Salah satu tantangan utama adalah maraknya informasi yang tidak valid dan menyesatkan. Siswa perlu dibekali dengan kemampuan literasi digital untuk dapat memilah dan menyaring informasi yang mereka terima, dan kesenjangan digital bagi siswa seperti disparitas dalam akses ke teknologi digital. Siswa yang tinggal di daerah terpencil atau yang berasal dari keluarga miskin mungkin tidak memiliki akses yang sama ke teknologi digital seperti siswa yang berasal dari keluarga kaya atau yang tinggal di kota besar. Tantangan lain adalah kecanduan teknologi. Siswa perlu dibimbing untuk menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Untuk mencapai hasil pendidikan di era digital tentunya harus mendapat dukungan dari para pendidik. Seperti dosen, guru, dan pendidik di era 4, yang semakin merapat dengan teknologi saat ini.
Peran pendidik memerlukan keterampilan kekinian yang harus dipersiapkan secara matang untuk mampu melahirkan peserta didik terbaik pada masanya. Ada 5 hal yang dibutuhkan untuk dimiliki seorang pendidik, yaitu : 1. Kompetensi dalam strategi masa depan, merupakan diharapkan dimiliki untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan zaman yang cepat dimasa depan. 2. Kompetensi pendidikan, merupakan kompetensi untuk mendidik dan memberikan pembelajaran berbasis internet of thing sebagai basic skill di era digital. 3. Kompetensi konselor, menjadikan pendidik untuk mampu sebagai konselor yang dapat menjadi pendamping, pendidik sekaligus terapis bagi peserta didik, sehingga masalah yang dihadapi terkait psikologis. 4. Kompetensi untuk komersialisasi teknologi merupakan kompetensi yang mampu memberikan peserta didik sikap kewiraushaan dengan teknologi atas hasil karya inovasi siswa. 5. Kompetensi dalam globalisasi, merupakan peserta didik perlu dipersiapkan untuk mampu mengahadapi dunia yang tanpa batas, tanpa sekat dalam ruang dan waktu.
Banyak model pembelajaran yang ditemukan atau dikembangkan oleh para ahli pendidikan dan pembelajaran. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan proses sistematis pengorganisasian pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Model atau materi pembelajaran yang digunakan pun mengalami perkembangan, dari materi cetak berupa buku hingga materi audio visual yang didistribusikan melalui internet dan dapat diakses secara online. Untuk menjadi seorang pembicara, guru atau pendidik profesional, anda harus memiliki pemahaman yang jelas tentang model pembelajaran, karena model pembelajaran mempunyai beberapa fungsi yang berkaitan dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran dan guru perlu dilatih untuk menggunakan teknologi digital secara efektif dalam proses pembelajaran. Hal ini termasuk memahami bagaimana menggunakan teknologi untuk mendukung berbagai gaya belajar dan untuk merancang pengalaman belajar yang menarik dan interaktif.
Era digital merupakan peluang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. membawa perubahan besar dalam pendidikan dan pembelajaran. Teknologi digital memiliki potensi untuk meningkatkan aksesibilitas, personalisasi, dan kualitas pendidikan. Mengatasi tantangan seperti kesenjangan digital dan kebutuhan pelatihan guru agar setiap siswa dapat memanfaatkan manfaat era digital. Dengan persiapan yang tepat, kita dapat memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan pendidikan yang lebih merata, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan masa depan.